Selasa, 18 Oktober 2011
Ingatan Siksa
Ingatan Siksa
Kepakan sayap ku terhenti
Detak jantung melemah
Kepala tertunduk
Dan helaan nafas terbuang pendek
Ingatan pahit itu kembali menyapa
Saat burung burung berhasil mengangkat
tubuh ku
Menyaksikan sisi indah dibalik jeritan
itu
Sesekali suaramu menggema menyapa
Lalu
Kembali wajahmu berada di antara wajah
wajah yang hendak ku cinta
Mengusik kembali sang kisah
Dengan laku buruk dan memori menyiksa
Tak akan kau lihat senyumku
Saat kau sendiri masih memendamnya
jauh di luka
Sekalipun setiap helaan nafas selalu
ada
Tapi tidak untukmu
Bukan kesedihan
Hanya saja aku enggan tersenyum saat
kau membuka mata
Jangankan dalam mimpi
Dalam ingatanpun aku enggan mengingat
ujung rambutmu
Yang kau balut laku palsu
Ketika seribu pujangga bersyair
tentang cinta
Ku balas mereka dengan sikap cinta
Tapi tidak untukmu
Dan lihatlah jauh ke lubang dusta
Disanalah akan kau lihat namamu masuk
dalam daftarnya
Dengar dengan bijaksana
Semua suara dunia yang berkumandang
kezaliman manusia
Dan akan kau dengar namamu disebutnya
Lihat lembaran kepalsuan yang
tersembunyi
Maka kepalsuanmu berhasil menjulang
tonggak nya
Merontalah !! tak akan pernah aku
mengemis mu kembali
Meski hanya kau lelaki di bumi
Karena sekalipun kau berubah
Aku tidak bersedia menjadi saksi kunci
Bahkan di saat akulah manusia terakhir
Saat kau mencoba memasuki kuil hati
Lalu membunyikan loncengnya lagi
Aku tak akan bergeser dari kursi
lembar baru
Yang telah ku mulai tanpa kamu dan
bayangmu
18 oktober 2011
dwi putri c
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar